Sesungguhnya manusia dijadikan bersifat keluh kesah, apabila dia ditimpa kejahatan, dia berkeluh kesah, dan apabila dia mendapat kebaikan (harta), dia enggan (bersedekah), Kecuali orang-orang yang sembahyang, yang mereka itu berkekalan (melakukan) sembahyang, dan orang-orang yang dalam hartanya ada hak yang tertentu, untuk orang yang meminta dan orang miskin yang tidak mahu meminta, dan orang-orang yang membenarkan hari pembalasan, dan orang-orang yang takut akan seksa Tuhan mereka. sesungguhnya seksa Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (amat ditakuti), dan orang-orang yang memelihara kehormatannya (tidak berzina), Kecuali terhadap isterinya atau hamba sahaya yang dimilikinya, maka sesungguhnya mereka tidak dicela. Barangsiapa menuntut selain daripada itu, maka mereka itu orang-orang aniaya (melampaui batas). Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janji mereka, Dan orang-orang yang memberikan kesaksian (dengan benar), Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itu dalam syurga, mendapat kemuliaan.
(Surah Al-Ma'aarij : Juz 29 : Ayat 19-35)
Keterangan Ayat :
Umumnya sifat manusia itu ialah keluh kesah, bila ditimpa bahaya dan malapetaka, dan bakhil serta kikir apabila mendapat kekayaan, kecuali orang-orang yang sembahyang, yang tetap mengerjakannya, serta memelihara syarat-syarat dan rukun-rukunnya, mengeluarkan zakat hartanya untuk orang-orang miskin yang meminta-minta dan yang tidak meminta, membenarkan adanya hari pembalasan yang adil (kiamat), menjaga kehormatannya (tidak berzina), membayar amanah kepada yang berhak menerimanya, dan menjadi saksi yang benar (bukan saksi palsu). Mereka tidaklah bersifat demikian, kecuali apabila ditimpa bahaya, diterima dengan sabar dan dada yang lapan, dan apabila mendapat kekayaan dia bersifat pemurah, suka menolong fakir miskin dan orang-orang yang melarat dalam kehidupannya. Disini nampak bagaimana besarnya hikmah sembahyang untuk membaiki budi pekerti seseorang. Tetapi, hanya bagi orang-orang yang benar-benar sembahyang, bukan sembahyang dengan semata-mata berdiri tegak, rukuk dan sujud sahaja, sedang hatinya melayang kesana sini, tidak menghadap Allah swt.
sumber rujukan : Tafsir Mahmud Yunus , Al-Quran Nul Karim Rasm Uthmani
No comments:
Post a Comment